Minggu, 10 Juni 2012

Pria Idaman? Bertampang Garang Lebih Suka Menolong

Ah, masa lelaki yang bertampang garang bin seram lebih suka menolong, bukankah hal ini tidak bisa digeneralisasi pada setiap orang? Namun, begitulah hasil riset duo psikolog Universitas St Andrews, Michael Stirrat dan David Perret, setelah melakukan pengamatan permainan grup terhadap para mahasiswanya.

 
 Ilustrasi/aolcdn.com

Stirrat memberi mahasiswa sejumlah uang untuk melakukan permainan kompetisi antar grup. Pada beberapa kelompok, Stirrat mengatakan kemenangan grup tersebut akan dibandingkan dengan grup lain dari sekolah yang sama dan pada kelompok lain ia menyatakan akan membandingkan dengan sekolah rival yaitu Universitas Edinburgh. Walhasil, pria dengan muka lebar dan garang cenderung mau lebih berkorban demi keuntungan timnya.

Lewat penelitian yang dipublikasi lewat jurnal daring Psychological Science, duo psikolog itu membantah pria berwajah lebar dan garang cenderung agresif dan tak bisa bekerja sama.

Hasil penelitan keduanya itu terbukti pula lewat pengamatan CEO perusahaan tahun lalu. Dalam pengamatan tersebut, CEO berwajah lebar cenderung baik memimpin perusahaannya dibanding kolega yang berwajah sempit.

Ini hanya salah satu hasil penelitian, lho...bukan berarti kita bisa mencap seseorang semudah itu. Tetapi setidaknya, membantu kita kembali merenung, bahwa pepatah "don't judge the book by its cover" memang benar. Jangan berpikir negatif melihat penampilan orang dari luarnya, belum tentu bertampang seram berarti orang jahat, dan bertampang rupawan adalah orang baik. Ah, itu sih hanya 'cuci otak' gaya film dan periklanan.