Minggu, 01 Januari 2012

2012, Puncak Aktivitas Matahari

2012,  Puncak Aktivitas Matahari
Tahun 2012 merupakan puncak dari aktivitas matahari yang ditunjukkan dengan jumlah bintik matahari atau sunspot maksimal. - ilustrasi

 Tahun 2012 merupakan puncak dari aktivitas matahari yang ditunjukkan dengan jumlah bintik matahari atau sunspot maksimal. Kondisi tersebut mengakibatkan penguapan maksimal di kawasan tropis dan berpengaruh pada hujan maksimal di akhir tahun 2012.
"Sunspot maksimal menyebabkan banyak radiasi jadi banyak penguapan di tropis dan banyak hujan di Indonesia di akhir 2012," kata Kepala Pusat Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr Edvin Aldrian pada 'Orientasi Sosialisasi Dampak Perubahan Iklim di Sukabumi, Jabar', Sabtu (31/12/2011).
Dampak sunspot maksimal yang meluas di kawasan samudera Pasifik tersebut juga menyebabkan Indonesia akan mengalami musim kering pada 2013, karena uap air di wilayah Indonesia, urai dia, ditarik ke kawasan pasifik.
"Sangat mungkin sunspot maksimal menyebabkan terjadinya El Nino, fenomena yang biasa dituding membawa kekeringan. El Nino maksimal terakhir memang terjadi pada 1997 yakni pada masa-masa sunspot maksimal juga," tambahnya.
Walaupun masih belum dapat disimpulkan secara utuh keterkaitan aktivitas matahari dengan curah hujan serta parameter iklim lainnya, banyak bukti empirik yang menunjukkan bahwa gejolak aktivitas matahari memang mempengaruhi variasi iklim di bumi.
Aktivitas matahari disebutkan berperan besar pada gerakan massa udara dalam bentuk angin, penguapan air di permukaan bumi, awan hingga hujan. Sunspot maksimal terjadi setiap sembilan-13 tahun.
Dia membantah, kalau sunspot maksimal dan radiasi matahari maksimal akan membahayakan kulit dan mengakibatkan kanker kulit, karena efek radiasi matahari lebih kepada kekacauan peralatan telekomunikasi dan cuaca.
"Tidak ada pengaruhnya radiasi matahari terhadap kesehatan kulit orang-orang tropis seperti Indonesia, apalagi udara kita lembab. Tapi memang sangat berpengaruh bagi mereka yang hidup di kawasan dekat kutub (lintang tinggi). Kita sering hanya menerjemahkan apa yang dikatakan mereka, padahal dampak itu khusus untuk mereka," pungkasnya.

sumber:http://www.inilahjabar.com/read/detail/1813840/2012-puncak-aktivitas-matahari