Banyak orang mengkonsumsi alkohol sebagai pelarian untuk sejenak melupakan berbagai masalah yang dihadapinya sepanjang hari. Padahal menurut penelitian, efek alkohol justru bisa meningkatkan kemampuan memori otak untuk mengingat sesuatu.
Efek ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Hitoshi Morikawa, seorang ilmuwan neurobiologi dari University of Texas. Hasilnya telah dipublikasikan dalam salah satu edisi The Journal of Neuroscience yang terbit sekitar akhir bulan lalu.
Morikawa mengatakan, otak manusia memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mempelajari sesuatu ketika berada di bawah pengaruh alkohol. Kemampuan mengingat hal-hal yang terjadi di luar kesadaran juga meningkat, khususnya yang terkait dengan kebiasaan dan selera musik.
Saat minum-minum, para pemabuk tidak hanya menikmati efek alkohol yang merelaksasi otak dan syaraf tetapi juga efek lain yang berhubungan dengan kemampuan mengingat. Ingatan akan suasana menyenangkan saat bergembira dengan teman-temannya turut memicu perilaku adiksi atau ketagihan.
Selama ini, efek ketagihan disebut-sebut berhubungan dengan pelepasan dopamin di otak yang memicu rasa senang. Menurut Morikawa, efek ketagihan hanya muncul ketika rasa senang yang dirasakannya itu bisa diingat dengan baik oleh si pemabuk.
"Orang-orang menganggap dopamin sebagai hormon rasa senang atau rasa puas. Lebih tepatnya, dopamin adalah hormon pengingat yang sangat baik," ungkap Morikawa seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (13/4/2011).
Jika kemampuan mengingat justru lebih baik ketika sedang mabuk, maka alasan orang-orang yang minum alkohol untuk melupakan masalah jadi terdengar agak janggal. Sebab bukannya lupa, berbagai masalah itu bukan tak mungkin malah akan kepikiran terus.
sumner:http://health.detik.com/read/2011/04/13/180359/1615756/763/alkohol-tidak-melupakan-masalah-malah-kepikiran-terus